Kemungkinan efek pahit-manis dari stevia yang tidak tertutup
Menurut sebuah studi baru oleh para peneliti dari Ben-Gurion University di Negev (BGU), pemanis alami stevia dapat menyebabkan ketidakseimbangan usus. Temuan baru saja dipublikasikan di Molekul, jurnal kimia terkemuka yang ditinjau oleh sejawat internasional.
Stevia adalah pemanis alami rendah kalori yang semakin populer dalam makanan dan minuman dan umumnya dianggap aman. Namun, bukti ilmiah baru telah mengimplikasikan pemanis dalam ketidakseimbangan mikroba usus, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan gastrointestinal.
Menurut sebuah studi baru, stevia dapat mengganggu komunikasi antara berbagai bakteri di mikrobioma usus. Meskipun tim menemukan bahwa stevia menghambat jalur ini, ia tidak membunuh bakteri.
“Ini adalah studi awal yang menunjukkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian sebelum industri makanan dapat menggantikan gula dan pemanis buatan dengan stevia dan ekstraknya,” kata ketua peneliti Dr. Karina Golberg dari BGU Avram dan Stella Goldstein-Goren, Ph.D. rekayasa bioteknologi.
Referensi: “Aktivitas anti-kuorum ekstrak stevia, stevioside, rebaudioside A dan aglycone steviol mereka” oleh Victor Marcus, Orr Share, Kerem Teralı Nazmi Ozer Robert S. Marks Ariel Kushmaro dan Karina Golberg, 23 November 2020, Molekul.
DOI: 10,3390 / molekul25225480
Peneliti yang berpartisipasi dalam penelitian ini antara lain Prof Ariel Kushmaro, Dr. Karina Golberg dan Prof Robert Marx dari BGU Avram dan Stella Goldstein-Goren, Departemen Teknik Bioteknologi, serta mahasiswanya Orr Share dan Victor Marcus. Prof Kerem Terrali dari Universitas Timur Tengah di Turki dan Prof Nazmi Ozer dari Universitas Hacettepe di Siprus juga ambil bagian dalam penelitian ini.
Studi ini sebagian didukung oleh Dewan Pendidikan Tinggi Israel.